News  

Pemerintah Desa Toar Menjawab Tudingan Yang Beredar Disalah Satu Media

KUANSING – Kuansing.Metro24– Heboh dis salah satu media online dan tersebar di WhatsApp Grup (WAG) terkait berita yang kurang mengenakan untuk Pemerintah Desa Toar bahwa adanya tuduhan honor BPD tidak dibayarkan oleh pemerintah desa Toar serta tak terima insentif selama tiga tahun, Datuk sareno asal Toar merasa dilecehkan.

Menjawab berita tersebut Ardi Setiawan selaku kepala Desa Toar menilai berita tersebut tidak benar adanya, untuk pembayaran insentif Datuk Datuk di desa “kami belum punya dasar pemberian insentif untuk pemangku adat. Dan untuk SK Bukan kami yang mengajukan nama juga. Sk dikeluarkan dinas pariwisata,” jelas Ardi

Terkait tudingan 3 Tahun Isentif tidak di bayarkan Ardi Menjelaskan “Mohon maaf 3 tahun dari tahun berapa? (Bertanya dengan heran) karena setau kami yang dibayarkan baru tahun ini karena 2022 dan 2023 belum bisa karena tidak ada landasan hukumnya,”

Masih kata Ardi “Untuk yang pemangku adat sebenarnya kami sudah sampaikan kepada lembaga adat kecamatan dan memang proses perbaikan sk ini memerlukan waktu, sekarang ada satu yang sudah meninggal dan sudah ada gantinya tapi karena di sk masih yang lama belum juga bisa dibayarkan kepada yang baru sama halnya dengan yang tertinggal.

Baca Juga :  Lantik BPD Desa Tanah Lapang Camat Kuantan Hilir : Kita minta Pemdes dan BPD berkolaborasi untuk kemajuan Desa

Yang jelas pemerintah desa sudah komunikasi dengan lembaga adat di kecamatan, pihak kecamatan dan bahkan dinas pariwisata. Sekali lagi ini memerlukan waktu dan selama sk tidak berubah mohon maaf kami juga tidak bisa berbuat apa-apa karena dasar pembagiannya berdasarkan sk yg dikeluarkan dinas,” jelas Ardi dengan lengkap

Kemudian terkait permasalahan BPD yang tak terima Honor Ardi dengan tegas mengatakan ” Yang bersangkutan tidak pernah masuk bekerja , Untuk Gaji nya ada di bendahara tinggal ambil saja, dan kalau saya lihat ada segelintir orang yang sengaja ingin membunuh karakter saya dan membuat citra buruk untuk Pemdes Desa Toar.

Saat Kevin yang mengaku sebagai Reporter media Cermin satu menghubungi saya pukul 21.27Wib selang 1 menit pukul 21.28 langsung saya jawab dengan mengirimkan data daftar pemangku adat dan menjelaskan bagaimana dasar pembagian isentif itu, sedangkan didalam berita yang di terbitkan dijelaskan bahwa saya tidak merespon.

Baca Juga :  Musdes RKPDes Kampung Madura, Prioritas Masyarakat Sejalan dengan Program Pemerintah Desa

Saya jadi heran, jadi harus dengan kurung waktu berapa menit biar dikatakan merespon jika dengan selang waktu 1 menit saja saya balas tp masih tetap di katakan tidak merespon. Ketika saya tanyakan Kenapa didalam berita yang di terbitkan dikatakan saya tidak merespon Kevin menjawab  dengan enteng nya “Yaa Pak Jawaban bapak bsok siang saya naikkan” ,  Jadi saya merasa heran sebenar nya ini ada apa? Kok seperti sengaja mencari cari kesalahan dan membuat masyarakat menilai buruk terhadap Kami Pemdes Desa Toar.

 

Kami tidak pernah menahan gaji seseorang walaupun tidak aktif baik kekantor maupun kegiatan desa apapun. Silahkan suruh saja yang bersangkutan mengambilnya ke bendahara desa.

Kemudian pencairan gaji didesa bukan sama dengan pns yg masuk tgl satu otomatis cair. Kami yg bekerja tiap hari saja baru bulan 6 pencairan ini yg tidak masuk masuk bisa klaim satu tahun luar biasa sekali,” tutur Ardi Setiawan

Baca Juga :  Open House Terakhir "Dibanjiri" Warga, Adam Pamit Seraya Mohon Maaf

Terakhir Ardi Kepala Desa Toar mengatakan “Sekali lagi kami minta kepada yang bersangkutan hubungi saja bendahara desa tanda tangani ampra dan ambil gajinya.

kasihan juga bendahara harus memegang uangnya lama lama, Karena kalau dari awal datang pas pembagian gaji atau langsung menghubungi bendahara untuk mengambil gajinya kami kira tak akan ada drama seperti ini, sungguh tak elok dilihat masyarakat.” Tutup Ardi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *